Keluarga dan KNPB Menolak Otopsi Jenasah Kaleb Bagau
Posted by: mediasi rakyat Posted date: 08.27 / comment : 0
Knpbnews,
Timika-- Penembakan yang dilakukan oleh oknum
Polisi terjadi Pada 28 september 2015, pada pukul 19 malam waktu Papua kemarin,
Keluarga besar dan Komite Nasional Papua Barat (KPNB) Wilayah Timika. Menolak Otopsi terhadap korban Kaleb Bagau,
siswa pelajar Smk Kuala Kencana Timika.
Kelurga dan
KNPB, minilai Polisi Indonesia adalah benar-benar penjajah dan pembunuh orang
Papua, otopsi dan tidak otopsi yang jelas pelaku adalah pihak kepolisian Mimika
Baru yang bertugas malam.
Keluarga Korban
menyatakan, yang membuktikan benar dan salah adalah yang lebih berkuasa adalah
Tuhan. Biarlah Tuhan yang membalas atas perbuatan mereka. Jadi semua tawaran
dari pihak apapun kami tolak, semuanya kami serakan kepada Tuhan.
Kronologis Penembakan 2 Siswa Pelajar SMK di Timika,
dan 3 orang temannya yang masih luka-luka ringan.
Pada hari ini senin tanggal 28 September 2015 Jam
19.00 wpb (Malam) telah terjadi penembakan terhadap 2 pelajar Siswa SMK, yang statusnya sebagai Anak sekolah (Siswa) SMK Kelas Tiga. terjadi penembakan di pasar gorong-gorong
kompleks biak Timika papua. Berikut Nama korban yang tertembak adalah
1.
Kaleb Bagau Umur 18 Tahun tertembak
Mati, status Masih Pelajar SMK Kuala Kencana. 2.
Efrando I.S Sabarofek, Umur (17 Thn) ditembak di bagian Dada
dan kaki, status masih Pelajar siswa SMK
Petra Jl.Budi Utomo Timika Papua sementara lagi kritis di RSUD SP 1 Timika Papua, mereka dua masih anak
sekolah.
Pada pukul 12
malam, setelah penembakan terhadap kedua Korban siswa SMK, keluarga dan kawan-kawannya mengamuk kepada
pelalu polisi. Namun justru polisi mengeluarkan tembakan kearah teman-teman
yang datang kepos polisi untuk memintah bertanggung jawaban.
Polisi tidak terima,
dengan kedatangan teman-temannya, polisi juga mengeluarkan tembakan ke arah
kelaurga dan teman-teman yang datang, sehingga ada yang dapat tembak
diantaranya yaitu tiga orang lainnya pada malam hari jam 02:00 malam.
1.
HabelJagani
(KenaTembakan Di LututKaki)
2.
Koni Bagau,
(kena tembak bagian tangan dan bagian pinggang belakang kanan dekat paha)
3.
Debina Selegani (
Kena Dibelakang Telapak Tangan)
Keterangan Saksi Hidup : Hebel
Jagani, Lahir Intan Jaya 13 Juli 1995,
Umur 20 Tahun, Status Umel Mandiri, Jenis kelamin laki-laki, dia mengaku pelaku
penembakan (Polisi) Brimod Polda Papua, tertulis di dada baju mereka, pada pukul
02:00 Wpb, dipasar Gorong-gorong pada 29 September 2015.
Keterangan Saksi Hidup : Koni Bagau setelah dengar
Yakub, meninggal langsung menuju tempat kejadian Perkara di Gorong-Gorong
sekitar jam satu malam, sampai di
gorong-gorong ada polisi yang jaga, saya dapat tembak bagian pinggang belakang
dekat pantat, pertama tidak rasa sakit tapi darah mengalir, jadi saya langsung
kerumah sakit karitas, untuk berobat.
Keterangan Saksi Hidup: Debida
Selegani Umur16 tahun status Putus Sekolah, setelah Kaleb Bagau, Dapat tembak oleh Polisi, akhirnya
teman-temannya mengamuk kepada pelaku (Polisi), kemudian Polisi juga menyerang dengan
Senjata besar Laras Panjang.
Setelah Itu, Anggota
menggunakan Gas Air Mata, Untuk mengusir rekan-rekannya korban.Teman-teman dari
korban, mereka mengamuk karena merasa kehilangan
temannya. Polisi datang dengan tanpa alasan (Sebab Akibat) mereka langsung membabi butaTempat
kejadian Perkara. Akhir rekan-rekan tidak terima dengan tindakan polisi maka.
Masa di sekotar TKP merusak dan membakar tempat penjualan di Pasar
Gorong-gorong.
Kronologis, awalnya
Kejadian pada jam 19.00 Wpb Malam Kaleb
Bagau, dan Efrando I.S Sabarofek bersama
kawan-kawannya sedang duduk - duduk di bawah tiang tower dan tiba-tiba polisi
menggunakan mobil patroli masuk di Gorong-gorong kompleks biak, dan mengkepung di rumah warga
dan menanya kepada warga setempat bahwa, dimanakah anak-anak yang bikin kacau
di sini, warga menjawab tidak tau dan situasi di kompleks biak itu masih
aman-aman.
Akhirnya Mobil
Patroli yang tadi pergi parkir di salah satu rumah warga tersebut, bertannya
tentang situasi di sekitar kompleks biak, lalu ada warga yang lapor ke polisi
bahwa anak-anak itu selalu bikin kacau di sini dan orang tuanya selalu
bergabung dalam gerakan OPM.
Setelah warga
setempat melapor kepada polisi dan tidak lama 10 menit kemudian anggota
kepolisian menggunakan 3 mobil dalamas dan 5 mobil Avansa dan sekitar 15 motor
masuk dan mengepung di kompleks biak.
Dan Komplek Biak ini semua di kuasai oleh polisi
kemudian karena polisi sedang melakukan pengerebekan di Gorong-gorong di
Kompleks biak akhirnya korban atas Nama Kaleb Bagau, akibat takut dia lari ke
arah dalam kota di sekitar PLN, ternyata
sampai lari di mata jalan bertemu dengan para anggota kepolisian.
Dan Polisi ini
langsung tangkap dan menggunakan senjata laras pendek yaitu Pistol peredam
tanpa tanya sebab akibat polisi ini langsung keluarkan senjata dan tembak
terhadap Kaleb Bagau dan Efrando I.S.
Sabaropek.
Setelah dua
Siswa ditembak, polisi juga langsung membawah mayat ke RSUD SP 1 untuk berobat,
pada hal Kalep Bagau
Akibat Penembakan keterangan Saksi, Dalam Keterangan Saksi mata dan teman
yang masih di rawat di rumah sakit, serta keluarga.Mereka memberikan keterangan yang positif Kepada
KNPB terkait dengan akibat penembakan.
Bahwa Kaleb Zerah Bagau dan Efrando I.S. Sabarofek sama sekali tidak
tau-menyaut (sebab akibat) dengan persoalan yang di maksud oleh polisi dan
mereka ini di tangkap dan di tembak secara brutal oleh aparat kepolisian
Repubublik Indonesia POLRES MIMIKA Papua tanpa alasan yang jelas.
Kesaksian Mama Papua, kedua Korban bersama beberapa
teman di duduk-duduk di samping tower listrik milik Freebort, kebetulan mama juga
sempat disitu, sebelumnya ada kelompok orang komsumsi minuman keras, mereka
baku tengkar lalu mereka bubar.
Selanjutya kedua korban bersama teman-temanya juga
datang duduk tempat tersebut, disamping dalam mama-mama ada pertemuan jadi
jangan rebut mama itu bilang sama mereka, trus mama itu juga sama-sama disitu,
kebetulan ada polisi patrol masuk dimana lokasi mereka berada disekitar
kompleks biak.
Polisi Tanya sama mama dan Korban wee ada masalah
disituka?
Mama bilang disini tidak ada masalah, kamu yang
datang bikin masalah, Polisi yang ciri-ciri badannya orang Jayapura. Polisi
mereka Tanya warga disitu baru, polisi itu mereka telpon polisi lainnya.
Tidak lama kemudian polisi bertambah, dua truk
mobil, kijang Patroli, Motor semua masuk di kompleks Biak sekitar lokasi jalan
Freeport lama tidak jauh dari pasar Gorong-gorong.
Polisi jumlah yang banyak itu tanya siapa yang
rebut-ribut disitu, mama bilang tidak ada yang rebut disini, polisi bilang sama
mama “hee Kamu diam situ”
Pas polisi mulai banyak Tanya-tanya, korban bersama
tewan-temannya pergi lari masing-masing, cari jalan tempat persebunyian,
tapi beberapa titik polisi sudah jaga
dimana gang-gang yang mereka lari, dijaga oleh Polisi.
Ada yang lari ikut jalan besar kearah angkatan laut,
ada juga lari kea rah PLN, Karel Bagau lari arah PLN, sampai di Jalan masuk
PLN, disana Polisi sudah jaga, langsung ketemu dengan Polisi jadi dia ditembak
dengan Pistol peredam suara. (Admin)
Foto Korban
About mediasi rakyat
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Alkitab Hari Ini
Popular Posts
-
Portmoresby-Suarapasema.blogspot.com- Komunike dari forum empat puluh enam pulau Pasifik yang diselenggarakan 8-10 September 2015 PNG di ...
-
Ibadah Pembukaan Gerakan Doa Lintas Bangsa (GDLB) secara Nasional di mediasi oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) sebagai media ...
-
IBADAH PERAYAAN HUT KANTOR PRD & KNPB TIMIKA SEKALIGUS IBADAH LEPAS SAMBUT TAHUN BARU Timika-KNPB-News. Komite Nasional Pap...
-
Jayapura, Jubi – Insiden Karubaga mengakibatkan sembilan orang terluka tembak. Kesembilan korban ini telah dievakuasi ke Jayapura ...
-
Knpbnews, Timika— Korban pelaku penembakan, yang dilakukan oleh oknum Polisi Mimika Baru (MIRU), kejadian terjadi Pada 28 september 201...
-
Timika-KNPBNews: Hari ini selasa, 5 April 2016, Gabungan TNI/POLRI Timika-Papua Barat datang membubarkan Doa Lintas Bangsa Papua yang d...
-
P Sejak tadi malam, 17 Juli 2015, saya mengikuti berbagai pemberitaan di media massa yang terkesan menyudutk...
Tidak ada komentar: